
Ma Daeng Seok AKA Tae San
Awal yang Tegas dan Tidak Gengsi Rasa
Tae San Twelve tampil sebagai pemimpin malaikat yang keras sejak episode awal. Ia menetapkan aturan tanpa kompromi dan menunjukkan bahwa tugasnya sebagai pemimpin menuntut ketegasan penuh. Tae San memahami bahwa kepemimpinan bukan tempat untuk ragu.
Baca juga: Rekomendasi 4 Drakor Netflix Terbaik Pekan Ini: Cek Yuk!

Luka Masa Lalu yang Jadi Pelajaran
Tae San Twelve mengalami kehilangan empat rekan yang membuatnya belajar arti hati yang terluka. Dari pengalaman itu, ia berhenti bertindak gegabah. Ia mulai menimbang setiap keputusan, khususnya ketika mempertaruhkan keselamatan tim malaikatnya.
Dari Tanggung Jawab ke Ikatan Keluarga
Tae San Twelve lalu memperkuat ikatan dengan teman-temannya yang ia anggap seperti keluarga sendiri. Ia menyisihkan ego, mulai terbuka, dan membiarkan orang lain ikut berbagi beban dalam medan tugas. Ia menyadari bahwa kepemimpinan sehat lahir dari kebersamaan.
baca juga: Aespa Sukses Gelar Konser 3 Hari di KSPO Dome, Bocorkan Lagu Baru “Rich Man”
Pengorbanan sebagai Titik Balik
Tae San Twelve rela mempertaruhkan dirinya di pertempuran terakhir agar para malaikat lain tetap aman. Ia tidak menghindar dari risiko; malah, ia memilih tindakan yang menunjukkan bahwa ia lebih memilih seluruh timnya selamat meski itu berarti ia harus menghadapi bahaya sendirian.
Kepercayaan yang Akhirnya Muncul
Tae San Twelve belajar membuka hati dan mempercayai orang lain, terutama Mirr. Ia sebelumnya menanggung beban sendirian, tapi kini ia mengakui bahwa kekuatan tidak muncul hanya lewat kemampuan sendiri. Bersama rekan-rekan, ia menemukan bahwa mendengar dan berbagi mampu jadi pondasi kuat.
Baca juga: Kwon Eun Bi: Perjalanan dari Backup Dancer hingga Penyanyi Solo Populer

Belajar Kembali Melindungi Manusia
Tae San Twelve yang dulu muncul penuh kemarahan terhadap manusia kini kembali memperlihatkan sisi pelindungnya. Ia ingat visi awalnya: menjaga manusia yang sering kali hidup dalam penderitaan dan ketidakadilan. Meski kecewa, ia menguatkan niatnya untuk tetap jadi pelindung di tengah kekacauan.