
JDB Entertainment Krisis! Grup Idol Hingga Konser Dibatalkan
Fakta Lengkap Skandal JDB Entertainment dan Pembatalan Kontrak Idol Korea
1. Kepala agensi JDB Entertainment Dianggap Terlibat Skandal dengan Seorang Idol

Pada 17 Juni 2025, media Chosun melaporkan bahwa A, CEO JDB Entertainment—rumah manajemen Kim Junho dan Kim Daehui—tercipta gosip panas: kabar dugaan hubungan romantis dengan salah satu anggota girl group yang naungannya berada di bawah agensinya chosun.com. Kabar ini langsung menimbulkan guncangan besar di kalangan penggemar dan publik. Respons resmi dari pihak agensi menyebutkan bahwa A menyatakan niat untuk mengundurkan diri demi menjaga nama baik semua pihak yang terlibat.
Baca juga: Go Min-si Ungkap Nama Lama, Bantah Isu Bullying Sekolah: Agensi Tegaskan Berita Tidak Benar
2. Konsekuensi Gelombang Kedua: Kontrak Idola Terguncang
Tak lama setelah skandal, gelombang efek lanjutan menghantam EFG Music —sub‑label dari JDB— yang menaungi girl group underground bernama IHOTEU (anggotanya: Negi, Mina, Amu). Pada 14 Juni, EFG mengumumkan melalui SNS bahwa Mina menghentikan semua aktivitas, sementara dua anggota lain tetap berjalan. Mengawali itu, mereka menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah “diskusi yang dalam demi menjaga keselamatan emosional dan arah karier masing-masing” hankyung.com+1dogdrip.net+1.
Lebih lanjut, perusahaan mengonfirmasi bahwa seluruh kontrak IHOTEU telah dibatalkan, mengakibatkan penundaan konser yang dijadwalkan pada 22 Juni dan proses pengembalian dana untuk album duo grup tersebut. Kabar tambahan menyebut bahwa beberapa artis lainnya (seperti NANA dan band HIJK) juga sedang menjalani proses serupa. JDB memaparkan bagaimana seluruh operasi EFG akan segera ditinjau ulang, termasuk kemungkinan penghentian organisasi, melalui konsultasi hukum dan penataan internal yang mendalam hankyung.com.
🎤 Skema Cerita & Implikasi Industri
Elemen | Dampak & Analisis |
---|---|
Skandal personal | Skandal antara pebisnis dan artis menyalakan kontroversi tentang kepercayaan dan profesionalisme di industri hiburan. |
Langkah agensi | Pengunduran diri CEO A bisa jadi langkah krusial untuk meredam publik dan memberi jalan bagi rekonstruksi perusahaan. |
Kerusakan model bisnis | EFG menghentikan promosi, membatalkan kontrak artis, dan menunda konser: sinyal buruk kestabilan organisasi dan brand trust. |
Kelompok artis terdampak | Mina—sebagai anggota utama—terpaksa berhenti, sementara nasib seluruh IHOTEU kini tergantung pada keputusan internal dan hukum. |
🎯 Pelajaran untuk Industri Hiburan
-
Pemisahan Profesional & Personal
Industri harus lebih tegas menjaga batas antara urusan pribadi manajemen dan karier artis, agar reputasi dan kepercayaan publik tetap terjaga. -
Manajemen Krisis yang Sigap
Respons cepat, seperti penunjukan pengganti pihak yang tersangkut atau konsultasi hukum, dapat memperkecil kerusakan reputasi dan finansial. -
Perlindungan Artis Underground
Regulasi atau standar perlindungan bagi grup yang masih berkembang perlu diperkuat, sehingga mereka tidak menjadi korban ketika agensi mengalami guncangan.
✨ Penutup
Kasus ini menggambarkan betapa rapuhnya keseimbangan dalam industri hiburan—di mana reputasi manajemen sangat memengaruhi nasib artis. Dalam satu sisi, tekanan publik menuntut transparansi; di sisi lain, agensi dituntut profesionalisme dalam menghadapi krisis. Langkah JDB/EFG ke depan—apakah restrukturisasi, penjualan aset, atau pembekuan operasional—akan menjadi studi penting untuk kelangsungan bisnis hiburan di Korea.
Baca juga: Karina AESPA dan Kontroversinya: Benarkah Dia Pernah Bermasalah?